Sabtu, 21 Februari 2009

Dunia Dan Aku

Senja itu,
Di Garhayu irama gerimis yang tandus
Aku sempat menalkinkan sebuah harapan
Untuk paku terakhir sebuah keranda Ilusi
Lantas terkoyaklah mihrab yang melangsiri antara Cita dan Cinta
Membenarkan aku mengangguki segalanya
Pasrah dalam renyuk doa kerinduan..
Hujan masih renyai diluar,
Memercikkan sebuah memori yang kelam
dalam kelunturan asyik..
Aku enggan mengenang sebuah ketewasan
Yang hanya berkronikan janji semata
Lantas,
Pandangan ku lempar nun sayup ke jendela malam
Menatap zulumat yang membungkus dimensi nyata
Asyik dalam keterbatasan usia
Dan aku sendiri disini
Gagal mentafsir erti gerimis yang mula kebingungan
Diantara alir dan terhenti
Izinkan aku bersimpuh disini
Menatap saki baki makna hidup derita
Mencari kalau-kalau ada sedikit sinar dalam terowong keliru
Sesudah penat berbicara bersama sunyi
Ku tutup kitab puaka itu
Untuk ku hampar sebuah sejadah hidup
Lantas ku sujud sepuasnya.

nurkilan:syahid_zul, 19/6

Sumber :http://theriseofislam.blogspot.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan